Rabu, 31 Agustus 2016

Trenggalek



Trenggalek adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Pusat pemerintahan berada di Trenggalek kota. Kabupaten ini menempati wilayah seluas 1.205,22 km² yang dihuni oleh ±700.000 jiwa. Letaknya di pesisir pantai selatan dan mempunyai batas wilayah sebelah utara dengan Kabupaten Ponorogo; Sebelah timur dengan Kabupaten Tulungagung; Sebelah selatan dengan pantai selatan; Dan sebelah barat dengan Pacitan.


Budaya
  1. Tari Jaranan Turonggo Yakso


Tari kebudayaan Jaranan Turonggo Yakso adalah salah satu kebudayaan yang dimiliki oleh Trenggalek. Kebudayaan ini awal mulanya dilakukan oleh masyarakat kecamatan Dongko, yang biasa disebut Baritan. Dinamakan Baritan, karena kesenian ini dilakukan “bubar ngarit tanduran” atausetelah bekerja di sawah.
Lalu, sejak tahun 1980an, oleh kepala desa Dongko sendiri, kebudayaan diangkat menjadi kebudayaan khas kota Trenggalek, dengan nama Turonggo Yakso. Tari Jaranan Turonggo Yakso ini menceritakan tentang kemenangan warga desa dalam mengusir marabahaya atau keangkaramurkaan yang menyerang desanya. Tarian ini selalu dibawakan setiap bulan Suro, dalam penanggalan Jawa, dan sudah ditentukan oleh seorang pawang atau sesepuh.
Waktu upacara ini dilakukan pada siang hari pukul 11.00, dimana proses pertama dimulai dengan berkumpulnya para petani sambil membawa perlengkapan sesaji, seperti ambeng dan longkong, serta tali yang dibuat dari bambu, yang biasa disebut Dadung.

2. Tari Tiban
atau lebih dikenal dengan ritual Tiban merupakan tari atau ritual rakyat yang turun temurun menjadi bagian kebudayaan masyarakat Trenggalek. Tari Tiban selalu dipertujukkan saat musim kemarau yang berkepanjangan dengan tujuan sebagai permohonan diturunkannya hujan.
Peserta tiban hanya mengenakan celana dan tidak diijinkan mengenakan baju atas. Mereka memakai pecut (sebagai alat pemukul) yang dibuat dari ranting pohon aren, dan yang menarik mereka bisa membuat pecut yang akan dipakai sendiri untuk bertanding.

Tari Tiban terbagi menjadi 2 kelompok, masing-masing dipimpin 1 orang wasit atau biasa disebut Landang atau Plandang. Dalam ritual ini selalu diiringi dengan alunan musik layaknya gamelan lengkap yang terdiri dari kendang, kentongan, dan gambang laras.
Ritual ini cenderung ritual layaknya ajang mengadu ilmu ketrampilan atau kesaktian sambil menari-nari dan saling mencambuk dengan hitungan yang ditentukan oleh Landang.
Tarian tiban adalah sebuah permintaan permohonan kepada yang maha kuasa berharap agar diturunkanya hujan.Ada makna dibalik ritual tarian tiban yaitu sebuah harapan sebuah pesan yang luhur demi lestarinya alam. Bukanlah kekerasan yang ditonjolkan melainkan nilai-nilai luhur atau sebuah pesan untuk menjaga keseimbangan alam.
Jaman sekarang kesenian Tiban sudah jarang sekali diadakan karena banyak hal, antaranya factor cuaca di wilayah Trenggalek yang dominan dengan musim hujan.
Makanan khas
  • Nasi Tiwul
  • Sego gegog
  • Lodho ayam kampung
  • Alen-alen
  • Kue mancho
  • Rujak uyup
Ciri khas
Apakah kalian pernah ke trenggalek ? jika sudah seharusnya anda sudah memiliki kesan tersendiri tentang trenggalek. Nah kalau belum di sini saya akan menjelaskan tentang keunikan yang ada di Trenggalek.
  • Bahasa Trenggalek
Tenggalek mempunyai bahasa ciri khas yang tidak di punyai daeah lain. Yang paling umum adalah kata Nyatuke, ancen, gablek, dan masih banyak lagi bahasa lainnya….
  • Kota yang di kelilingi pegunungan.
Yaitu kotanya di kelilingi oleh gunung yang saling terhubung.Jadi Kota trenggalek posisinya ada di tengah-tengah.Memang Kab.Trenggalek sebagian Wilayangnya adalah pegunungan.
  • Menak Sopal
Siapakah menak sopal? Menak sopal adalah pendiri kota trenggalek pertama kali.Dan untuk mengenang jasa-jasanya kata “MENAK SOPAL” dijadikan stadion di trenggalek.
Itulah sepenggal keunikan tentang Trenggalek.Mungkin masih banyak lagi kata yang lain yang bisa sobat sebutkan di papan komentar .Semoga kata-kata diatas bisa bemanfaat untuk anda.

sumber : Disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar